Selasa, 02 Juli 2013

Laporan KKN 3



PROPOSAL
“USAHA KRIPIK SINGKONG VARIAN RASA
 SEBAGAI USAHA PENINGKATAN NILAI SINGKONG DAN USAHA PRODUKSI  MASYARAKAT
DESA SOKA KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG”





Disusun Oleh  :
POSDAYA                  :  ASTER
DESA                           :  SOKA
KECAMATAN            :  BAWANG
KABUPATEN             :  BATANG





LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PEKALONGAN
PEKALONGAN
2013

LEMBAR PENGESAHAN


Batang, 3 Juni 2013

Mengetahui



Koordintor Kelompok                                                                      Ketua Posdaya




  Lukmanul Chakim                                                                             Sutrisno
   NPM 1004930611





Kepala Desa Soka




                         Suroso



A     

Judul Usaha
USAHA KRIPIK SINGKONG VARIAN RASA SEBAGAI USAHA PENINGKATAN NILAI SINGKONG DAN USAHA PRODUKSI  MASYARAKAT DESA SOKA KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG

B   Latar Belakang Masalah
Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai bersama rekan dan keluarga.

            Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini keripik singkong mulai diinovasikan berbagai varian rasa, seperti keripik singkong pedas dengan beberapa tingkatan level. Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen keripik singkong mulai beralih jalur dengan menambahkan berbagai varian rasa pada produk keripik yang diciptakannya.

Sejatinya, produk keripik singkong varian bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal peningkatan rasa yang ditawarkan, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya. Rata-rata penggemar kripik singkong adalah kalangan remaja atau anak muda. Ini menjadikan sebagai target pasar yang sangat potensial, dengan cara menawarkan beberapa varian rasa untuk memenuhi permintaan para konsumen. Di desa Soka sendiri merupakan potensi yang besar untuk menjadikan bisnis kripik singong aneka rasa ini berkembang, dengan harga bahan baku yang dikategorikan masih murah dan dengan tingkat minat masyarakat yang besar dengan produk ini.


C  Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari usaha ini adalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana membuat konsumen tertarik dengan kripik Singkong varian rasa?
2.    Bagaimana menghasilkan keuntungan dari penjualan kripik Singkong varian rasa tersebut ?
3.    Bagaimana menjadikan usaha kripik singkong varian rasa menjadi terobosan baru yang menginspirasi minat masyarakat?

D  Tujuan Pembuatan usaha kripik singkong
Tujuan dari pembuatan usaha ini adalah sebagai berikut :
1.        Merintis usaha yang inovatif melalui usaha pengolahan kripik singkong
2.        Dapat memasarkan produk kripik singkong sebagai produk unggulan.
3.        Menumbuhkan jiwa wirausaha di masyarakat daerah tersebut.
4.        Sebagai alternatif mengkonsumsi olahan singkong yang bervarian rasa.
5.        Dapat menunjukkan bahwa usaha ini sangat cocok untuk dijalankan mengingat besarnya potensi sumber daya yang ada di daerah tersebut.

E Gambaran Umum Usaha

1      Ide Produk
Nama dan  jenis produk,  karakteristik produk

ü  Nama Produk : Singkong Crispy
ü  Jenis Produk  : Camilan, Makanan Ringan
ü  Karakteristik Produk : Memiliki cita rasa yang yang berbeda dari produk lain dengan bahan mentah singkong. Produk ini merupakan inovasi baru bagi penikmat kuliner meskipun hanya terbuat dari  singkong. singkong sendiri di kombinasi dengan bumbu rasa (barbeque, balado, keju, ayam ). Ide berkreasi mengolah singkong menjadi kuliner  sehat ini diharapkan mampu  memberikan  inovasi baru bagi pecinta kuliner dipasaran sehingga mampu menyaingi olahan singkong yang sudah ada.
2   Alasan pemilihan bahan
Alasan pemilihan  singkong sebagai bahan utama karena bahannya yang mudah di dapat dan ditanam sendiri, harganya yang cukup murah  dan mudah untuk di jadikan olahan dengan menggabungkan tambahn bahan seperti perasa makanan untuk dibuat singkong crispy.

3          Target  Pasar
Target pasar yang dituju adalah masyarakat terutama kalangan pemuda dan orang dewasa yang gemar menyukai cemilan dan kuliner. singkong yang mempunyai banyak rasa yang menjadikan daya tarik bagi pecinta camilan, tidak menutup kemungkinan singkong ini menjadi camilan bagi semua kalangan karena harganya yanga cukup terjangkau. Strategi pengembangan dan penentuan posisi untuk melibatkan pasar baru melibatkan semua fungsi bisnis. Lokasi yang dipilih adalah toko–toko yang berada di daerah sekitar, dan bisa  ke sekolah-sekolah maupun perkantoran.

 4   Pesaing dan peluang pasar
            Dengan pembuatan singkong, maka semakin meningkatkan persaingan di pasaran. Untuk itu agar dapat bersaing secara sehat, maka ketrampilan dan kreatifitas dalam mengolah makanan harus selalu di pacu agar dapat diterima konsumen di pasaran karena mampu bersaing dengan produk olahan singkong yang lain. Dan tentunya setiap kebutuhan konsumen dalam pemenuhan hidupnya adalah peluang karena dapat di lihat dari sifat manusia yang tidap cepat puas dengan kreatifitas makanan.

5    Promosi yang digunakan
Promosi penjualan Singkong ini dilakukan melalui sistem konsiniyasi (jual titip). Penawaran langsung kepada konsumen dengan harga yang terjangkau serta potongan harga bagi pembeli yang melakukan transaksi pembelian lebih dari 10 bungkus, tidak menutup kemungkinan menggunakan media on line. Usaha untuk mengolah singkong menjadi singkong crispy yang bervarian rasa, yang menginspirasi minat masyarakat  sehingga  jenis usaha ini bisa mempunyai prospek yang  bagus.

6          Keguanaan Program

-       Menambah Pengetahuan
-       Mengetahui lebih banyak tentang telur asin dan kandungan yang ada didalamnya.
-       Memberi informasi adanya cara lain untuk pembuatan telur asin dan manis.
-       Mendorong masyarakat untuk memenuhi gizi dalam tubuh.
-       Penghematan pengeluaran untuk memenuhi gizi

7 Analisa SWOT
Berikut adalah beberapa pertimbangan faktor SWOT yang bisa ditemukan dalam menganalisis keberlangsungan usaha singkong crispy.
Analisis SWOT sebagai berikut :


         Harga produk yang murah
         Bahan Baku yang melimpah
         Keunikan produk
Kelemahan (Weakness)
         Kurangnya promosi
            Kemungkinan kemasan yang kurang   menarik
Peluang (Opportunity)
         Kesempatan biaya produksi murah
      Peluang pasar dan
         Kesempatan menguasai pasar
Ancaman (Threath)
      Kemungkinan pesaing skala besar
         Perubahan selera masyarakat

       












F Metodologi Pembuatan Produk
Metode pembuatan produk di bagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan Perlengkapan Produksi
Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan dan bahan bahan habis pakai yang dibutuhkan untuk melaksanakan usaha di antaranya :
ü   Wajan
ü   Gas
ü   Kompor
ü   Panci
ü   Spatula
ü   Tirisan
ü   Baskom
ü   Plastik
ü   Label Produk
ü    Singkong
ü   Minyak goreng
ü   Bawang putih dan Kemiri
ü   Ketumbar,Garam,Kunyit

2.  Tahap pengolahan singkong menjadi singkong crispy
ü   Kupas singkong,Kemudian tiriskan di baskom dan cuci dengan air bersih.
ü   Potong  singkong tipis-tipis.
ü   Campurkan singkong dengan bumbu rempah-rempah menjadi satu,
ü   Siapkan wajan diatas kompor, panaskan minyak goreng
ü   Goreng  singkong yang sudah diberi bumbu hingga kecoklatan.
ü   Angkat dan tiriskan adonan yang sudah di goreng
ü   Tambahkan bumbu-bumbu rasa agar banyak selera.
3. Tahap Uji Kualitas
Tahap uji kualitas dilakukan setelah tahap-tahap pengolahan selesai dilakukan yakni dengan cara melakukan pengecekan terhadap produk yang telah siap untuk di pasarkan.
Adapun produk dikatakan telah lolos uji kualitas dan layak jual jika:
ü  Kualitas produk tidak ada yang rusak, dengan kata lain produk yang sudah jadi tidak ada yang remuk.
ü  Pemberian bumbu-bumbu rasa sesuai  dengan takaran

4. Tahap pengemasan dan pemasaran :
Apabila terdapat produk yang tidak lolos uji kualitas, produk ini dipisahkan dari produk yang layak jual. Packaging dilakukan setelah produk di pisahkan, produk yang layak jual kemudian di masukan ke plastik sesuai ukuran lalu di beri label dari posdaya. Produk yang selasai tahap pengemasan bisa langsung di pasarkan ke toko toko yang telah bekerja sama.


G  Rencana anggaran usaha  (1x produksi = 60 bungkus)

NO
Uraian
Keterangan
Jumlah
Total

Biaya Investasi
1.989.000
1
Wajan
2 Buah     @ Rp 45.000
90.000

2
Kompor
1 Buah     @ Rp 250.000
      250.000

3
Gas
1 Buah     @ Rp 85.000
85.000

4
Panci
1 Buah     @ Rp 25.000
25.000

5
Susuk
2 Buah     @ Rp 2.500
5.000

6
Baskom
2 Buah     @ Rp 7.500
15.000

7
Tirisan
2 Buah     @ Rp 2.500
5.000

8
Mesin Pengepres
1 Buah     @Rp 200.000
200.000

9
Pisau
2 Buah     @Rp 12.000
24.000

10
Mesin Pemotong
1 Buah   @Rp 1.000.000
1.000.000

11
Tampah
5 Buah      @8.000
40.000

12
Mesin Pengaduk
1 Buah      @250.000
250.000



NO
Uraian
Keterangan
Jumlah
Total

Biaya Habis Pakai
226.000
1
Singkong
20 kg          @ Rp 2.000
40.000

2
Minyak goreng
8 kg           @ Rp 10.000
80.000

3
Garam
1 pack        @ Rp 2.000
2.000

4
Plastik
3 bungkus  @ Rp 6.000
18.000

5
Label produk
1 paket
8.000

6
Perenyah
2 bungkus  @ Rp 7.000
14.000

7
Perasa
4 bungkus  @ Rp 16.000
64.000


NO
Uraian
Keterangan
Jumlah
Total

Lain –lain
50.000
1
Pemasaran
1 Paket
50.000






a)      Biaya Investasi                              Rp. 1.989.000
b)      Biaya habis Pakai                          Rp. 226.000
c)      Lain-lain                                        Rp.    50.000 +
Rp. 2.265.000

Rencana Laporan Laba/Rugi
Total Biaya Habis Pakai                               Rp. 226.000
Jumlah produk yang diproduksi                            60 bungkus (1 ½ ons)
Harga pokok                                                 Rp  3766,67
Harga jual per bungkus                                 Rp. 5.000

Pendapatan                       = Rp. 5000 x 60 = Rp. 300.000
Keuntungan                      = Pendapatan – Total Biaya
= Rp. 300.000 Rp. 226.000
= Rp 74.000


B/C ratio                            = Pendapatan
Total biaya
= Rp. 300.000
Rp. 226.000

= 1,327

BEP Produksi                   =          Biaya Produksi
Harga jual per unit
= Rp. 226.000
Rp.                5.000
=  45,2

BEP Harga                        =          Biaya Produksi
Jumlah Bross
= Rp. 226.000
60
= Rp.  3.766,67

Tidak ada komentar:

Posting Komentar