PROPOSAL
“USAHA KRIPIK SINGKONG VARIAN RASA
SEBAGAI USAHA
PENINGKATAN NILAI SINGKONG DAN USAHA PRODUKSI
MASYARAKAT
DESA SOKA KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG”
Disusun
Oleh :
POSDAYA : ASTER
DESA : SOKA
KECAMATAN : BAWANG
KABUPATEN :
BATANG
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PEKALONGAN
PEKALONGAN
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Batang, 3 Juni 2013
Mengetahui
Koordintor Kelompok Ketua Posdaya
Lukmanul Chakim Sutrisno
NPM 1004930611
Kepala Desa Soka
Suroso
A
|
USAHA KRIPIK SINGKONG VARIAN RASA SEBAGAI USAHA PENINGKATAN NILAI
SINGKONG DAN USAHA PRODUKSI MASYARAKAT
DESA SOKA KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG
B
Latar Belakang Masalah
Keripik
singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari
konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan produk
tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai bersama rekan dan
keluarga.
Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini keripik singkong mulai diinovasikan berbagai varian rasa, seperti keripik singkong pedas dengan beberapa tingkatan level. Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen keripik singkong mulai beralih jalur dengan menambahkan berbagai varian rasa pada produk keripik yang diciptakannya.
Sejatinya,
produk keripik singkong varian bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia.
Namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal peningkatan rasa yang
ditawarkan, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu
peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya. Rata-rata
penggemar kripik singkong adalah kalangan remaja atau anak muda. Ini menjadikan
sebagai target pasar yang sangat potensial, dengan cara menawarkan beberapa
varian rasa untuk memenuhi permintaan para konsumen. Di desa Soka sendiri
merupakan potensi yang besar untuk menjadikan bisnis kripik singong aneka rasa
ini berkembang, dengan harga bahan baku yang dikategorikan masih murah dan
dengan tingkat minat masyarakat yang besar dengan produk ini.
C Perumusan
Masalah
Rumusan masalah
dari usaha ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat konsumen tertarik dengan kripik Singkong
varian rasa?
2. Bagaimana menghasilkan keuntungan
dari penjualan kripik Singkong varian rasa tersebut ?
3. Bagaimana menjadikan usaha kripik
singkong varian rasa menjadi terobosan
baru yang menginspirasi minat masyarakat?
D Tujuan Pembuatan usaha kripik singkong
Tujuan dari pembuatan usaha ini adalah
sebagai berikut :
1.
Merintis
usaha yang inovatif melalui usaha pengolahan kripik singkong
2.
Dapat
memasarkan produk kripik singkong sebagai produk unggulan.
3.
Menumbuhkan jiwa wirausaha di masyarakat daerah
tersebut.
4.
Sebagai alternatif mengkonsumsi olahan singkong yang bervarian rasa.
5.
Dapat
menunjukkan bahwa
usaha ini sangat cocok untuk dijalankan mengingat besarnya
potensi sumber daya yang ada di daerah tersebut.
E Gambaran Umum Usaha
1
Ide
Produk
Nama dan jenis produk, karakteristik produk
ü Nama Produk : Singkong Crispy
ü Jenis Produk : Camilan,
Makanan Ringan
ü Karakteristik Produk : Memiliki cita rasa yang yang berbeda dari
produk lain dengan bahan mentah singkong. Produk ini merupakan inovasi baru
bagi penikmat kuliner meskipun hanya terbuat dari singkong. singkong sendiri di kombinasi
dengan bumbu rasa (barbeque, balado, keju, ayam ). Ide
berkreasi mengolah singkong menjadi kuliner
sehat ini diharapkan mampu
memberikan inovasi baru bagi
pecinta kuliner dipasaran sehingga mampu menyaingi olahan singkong yang sudah
ada.
2 Alasan pemilihan bahan
Alasan pemilihan singkong sebagai bahan utama
karena bahannya yang mudah di dapat dan ditanam sendiri, harganya yang cukup
murah dan mudah untuk di jadikan olahan
dengan menggabungkan tambahn bahan seperti perasa makanan untuk dibuat singkong
crispy.
3
Target Pasar
Target pasar yang dituju
adalah masyarakat terutama kalangan pemuda dan orang dewasa yang
gemar menyukai cemilan dan kuliner. singkong yang mempunyai banyak rasa yang menjadikan
daya tarik bagi pecinta camilan,
tidak menutup kemungkinan singkong ini menjadi camilan bagi semua kalangan
karena harganya yanga cukup terjangkau. Strategi pengembangan dan
penentuan posisi untuk melibatkan pasar baru melibatkan semua fungsi bisnis.
Lokasi yang dipilih adalah toko–toko yang berada di daerah sekitar,
dan bisa ke sekolah-sekolah maupun
perkantoran.
4 Pesaing dan
peluang pasar
Dengan pembuatan singkong, maka semakin meningkatkan
persaingan di pasaran. Untuk itu agar dapat bersaing secara sehat, maka
ketrampilan dan kreatifitas dalam mengolah makanan harus selalu di pacu agar
dapat diterima konsumen di pasaran karena mampu bersaing dengan produk olahan
singkong yang lain. Dan tentunya setiap kebutuhan konsumen dalam pemenuhan
hidupnya adalah peluang karena dapat di lihat dari sifat manusia yang tidap
cepat puas dengan kreatifitas makanan.
5 Promosi yang digunakan
Promosi penjualan Singkong ini dilakukan melalui sistem konsiniyasi
(jual titip). Penawaran langsung kepada konsumen dengan
harga yang terjangkau serta potongan harga bagi pembeli yang melakukan
transaksi pembelian lebih dari 10 bungkus, tidak menutup kemungkinan
menggunakan media on line. Usaha untuk mengolah singkong
menjadi singkong crispy yang bervarian rasa, yang menginspirasi minat
masyarakat sehingga jenis usaha ini bisa
mempunyai prospek yang bagus.
6
Keguanaan
Program
- Menambah Pengetahuan
- Mengetahui lebih banyak tentang telur asin
dan kandungan yang ada didalamnya.
- Memberi informasi adanya cara lain untuk
pembuatan telur asin dan manis.
- Mendorong masyarakat untuk memenuhi gizi
dalam tubuh.
- Penghematan pengeluaran untuk memenuhi gizi
7 Analisa
SWOT
Berikut
adalah beberapa pertimbangan faktor SWOT yang bisa ditemukan dalam menganalisis
keberlangsungan usaha singkong
crispy.
Analisis SWOT sebagai berikut :
Harga
produk yang murah
Bahan Baku yang melimpah
Keunikan
produk
|
|
Kelemahan
(Weakness)
|
Kurangnya promosi
Kemungkinan kemasan yang kurang menarik
|
Peluang
(Opportunity)
|
Kesempatan
biaya produksi murah
Peluang
pasar dan
Kesempatan
menguasai pasar
|
Ancaman
(Threath)
|
Kemungkinan pesaing skala besar
Perubahan selera masyarakat
|
F Metodologi Pembuatan Produk
Metode pembuatan produk di bagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap
Persiapan Perlengkapan Produksi
Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan dan bahan bahan habis pakai
yang dibutuhkan untuk melaksanakan usaha di antaranya :
ü
Wajan
ü
Gas
ü
Kompor
ü
Panci
ü
Spatula
ü
Tirisan
ü
Baskom
ü
Plastik
ü
Label Produk
ü
Singkong
ü
Minyak goreng
ü
Bawang putih dan Kemiri
ü
Ketumbar,Garam,Kunyit
2. Tahap pengolahan
singkong menjadi singkong crispy
ü Kupas
singkong,Kemudian tiriskan di baskom dan cuci dengan air bersih.
ü Potong singkong tipis-tipis.
ü Campurkan
singkong dengan bumbu rempah-rempah menjadi satu,
ü Siapkan
wajan diatas kompor, panaskan minyak goreng
ü Goreng singkong yang sudah diberi bumbu hingga
kecoklatan.
ü Angkat
dan tiriskan adonan yang sudah di goreng
ü Tambahkan
bumbu-bumbu rasa agar banyak selera.
3.
Tahap Uji Kualitas
Tahap uji kualitas dilakukan setelah tahap-tahap pengolahan selesai
dilakukan yakni dengan cara melakukan pengecekan terhadap produk yang telah
siap untuk di pasarkan.
Adapun produk
dikatakan telah lolos uji kualitas dan layak jual jika:
ü
Kualitas produk tidak ada yang rusak, dengan
kata lain produk yang sudah jadi tidak ada yang remuk.
ü
Pemberian bumbu-bumbu rasa sesuai dengan takaran
4.
Tahap pengemasan dan pemasaran :
Apabila terdapat produk yang tidak lolos uji kualitas, produk ini
dipisahkan dari produk yang layak jual. Packaging dilakukan setelah produk di
pisahkan, produk yang layak jual kemudian di masukan ke plastik sesuai ukuran
lalu di beri label dari posdaya. Produk yang selasai tahap pengemasan bisa
langsung di pasarkan ke toko toko yang telah bekerja sama.
G
Rencana anggaran usaha (1x
produksi = 60 bungkus)
NO
|
Uraian
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Total
|
|
Biaya Investasi
|
1.989.000
|
||
1
|
Wajan
|
2 Buah @ Rp 45.000
|
90.000
|
|
2
|
Kompor
|
1 Buah @ Rp 250.000
|
250.000
|
|
3
|
Gas
|
1
Buah @ Rp 85.000
|
85.000
|
|
4
|
Panci
|
1 Buah @ Rp 25.000
|
25.000
|
|
5
|
Susuk
|
2 Buah @ Rp 2.500
|
5.000
|
|
6
|
Baskom
|
2 Buah @ Rp 7.500
|
15.000
|
|
7
|
Tirisan
|
2 Buah @ Rp 2.500
|
5.000
|
|
8
|
Mesin Pengepres
|
1 Buah @Rp 200.000
|
200.000
|
|
9
|
Pisau
|
2 Buah @Rp 12.000
|
24.000
|
|
10
|
Mesin Pemotong
|
1 Buah @Rp 1.000.000
|
1.000.000
|
|
11
|
Tampah
|
5 Buah @8.000
|
40.000
|
|
12
|
Mesin Pengaduk
|
1 Buah @250.000
|
250.000
|
|
NO
|
Uraian
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Total
|
|
Biaya Habis Pakai
|
226.000
|
||
1
|
Singkong
|
20 kg @ Rp 2.000
|
40.000
|
|
2
|
Minyak goreng
|
8 kg @ Rp 10.000
|
80.000
|
|
3
|
Garam
|
1 pack @ Rp 2.000
|
2.000
|
|
4
|
Plastik
|
3 bungkus @ Rp 6.000
|
18.000
|
|
5
|
Label produk
|
1 paket
|
8.000
|
|
6
|
Perenyah
|
2 bungkus @ Rp 7.000
|
14.000
|
|
7
|
Perasa
|
4 bungkus @ Rp 16.000
|
64.000
|
|
NO
|
Uraian
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Total
|
|
Lain –lain
|
50.000
|
||
1
|
Pemasaran
|
1 Paket
|
50.000
|
|
a) Biaya Investasi Rp. 1.989.000
b) Biaya habis Pakai Rp. 226.000
c)
Lain-lain Rp. 50.000 +
Rp. 2.265.000
Rencana Laporan Laba/Rugi
Total Biaya Habis Pakai
Rp. 226.000
Jumlah produk yang diproduksi 60 bungkus (1 ½ ons)
Harga pokok Rp 3766,67
Harga jual per bungkus Rp. 5.000
Pendapatan = Rp. 5000
x 60 = Rp. 300.000
Keuntungan = Pendapatan – Total
Biaya
= Rp. 300.000 – Rp. 226.000
= Rp
74.000
B/C ratio =
Pendapatan
Total biaya
= Rp. 300.000
Rp. 226.000
= 1,327
BEP Produksi = Biaya Produksi
Harga jual per unit
= Rp. 226.000
Rp.
5.000
= 45,2
BEP Harga =
Biaya Produksi
Jumlah Bross
= Rp. 226.000
60
= Rp. 3.766,67
Tidak ada komentar:
Posting Komentar