KATA PENGANTAR
Kesulitan
yang penulis dapat ketika memulai bekerja selepas lulus sekolah menengah
kejuruan masih penulis ingat betul, bagaimana penulis yang sudah bersekolah
selama tiga tahun di jurusan teknik pendingin, tiap hari dijelali teori
mengenai teknik pendingin, masih kesulitan saat pertama kali bekerja. Padahal
penulis bekerja pada bidang yang sesuai dengan jurusan ketika sekolah. Ternyata
mengimplementasikan teori ke praktek langsung amatlah tidak mudah. Membutuhkan
waktu, dan tentunya terus belajar agar dapat melakukan pekerjaan tersebut.
Pengalaman adalah guru yang paling berharga, sangat benar kata pepatah tadi, setidaknya
itu yang penulis rasakan ketika berkecimpung di dunia teknik pendingin yang
telah penulis geluti sekitar lima tahun lebih. Berbagai pengalaman penulis
dapatkan ketika bekerja sebagai seorang teknisi, sesuatu yang tidak diajarkan
di sekolah maupun ditulis di buku-buku teori pendingin.
Dari
sinilah penulis sadar bahwa berbagai pengalaman yang penulis dapatkan tadi,
menurut penulis begitu perlu penulis tuliskan agar tidak hanya ada di memori
pikiran penulis saja, melainkan dapat menjadi suatu bacaan yang bermanfaat di
kemudian hari, terutama bagi mereka yang ingin belajar banyak mengenai teknik
pendingin atau bagi mereka yang memang bergelut di dunia teknik pendingin,
tulisan penulis ini dapat menjadi suatu tambahan pengetahuan.
Penulis
mengetahui betul telah banyak buku tentang teori dan praktek teknik pendingin.
Selain itu penulis juga sadar bahwa tulisan ini mengandung resiko mengingat
terdapat perbedaan dalam praktek melakukan pekerjaan sebagai teknisi pendingin,
meskipun secara teori sama. Penulis hanya ingin fokus menuangkan tulisan yang
berasal dari apa yang penulis kerjakan dalam keseharian sebagai teknisi mesin
pendingin yang secara khusus menangani perbaikan showcase, frezer, dan
dispenser.
Dengan
mendasarkan kepada pengalaman yang penulis telah lakukan, penulis berharap
tulisan ini dapat dimengerti dengan mudah oleh para pembaca. Penulis menyadari
bahwa akan banyak sekali pembaca yang mengkritik tulisan ini karena kekurangan
yang ada disana sini, namun penulis tetap memberanikan diri, dan berharap agar
setiap masukan dari pembaca, penulis dapatkan agar tulisan yang sedikit ini
menjadi lebih baik. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada para
pembaca dan berharap agar setiap pembaca dapat mengetahui teori dan praktek
teknik pendingin, serta tulisan yang sedikit ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Salam.
BAB I
KOMPONEN SISTEM REFRIGRASI
A. Kompresor
Dalam
sistem refrigrasi, kompresor merupakan komponen yang sangat penting, kompresor
dapat diibaratkan sebagai jantung pada tubuh manusia. Kompresor memiliki fungsi
utama yaitu sebagai komponen yang memompa sekaligus menghisap bahan pendingin.
Memompa bahan pendingin dilakukan kompresor guna mengalirkan bahan pendingin ke
komponen lainnya dalam sistem refrigrasi, agar terjadi suatu siklus perputaran
bahan pendingin, hal ini dapat dilakukan oleh kompresor karena di dalam
kompresor terdapat perputaran rotor, dan hal tersebut dimulai dari saluran
tekan (dischard) yang terdapat di kompresor. Di saat yang bersamaan kompresor
juga menghisap bahan pendingin yang telah di sirkulasikan melalui saluran tekan
pada kompresor, dalam menghisap bahan pendingin ini kompresor melakukannya
melalui saluran hisap (suction).
Begitu
vital peranan kompresor dalam sistem refrigrasi ini, maka kompresor yang tidak
berjalan baik dikarenakan rusak atau faktor lainnya menyebabkan mesin pendingin
(showcase,frezer, dispenser, dll) menjadi tidak dingin atau pendinginan tidak
maksimal. Di dalam dunia pendingin ada beberapa jenis/macam kompresor yang
penulis ketahui, seperti: kompresor hermetik, kompresor semi hermetik, dan
kompresor open type. Di dalam keseharian penulis sebagai seorang teknisi mesin
pendingin, penulis hanya berhubungan dengan kompresor hermetik. Hal ini karena
mesin pendingin seperti showcase, frezer, dan dispenser yang penulis sering
lakukan perbaikan menggunakan mesin kompresor jenis hermetik. Jadi di dalam
tulisan ini penulis hanya membahas tentang kompresor hermetik.
Beberapa
keunggulan kompresor hermetik dibandingkan dengan kompresor jenis lainnya
yaitu:
a. Bentuknya
yang kecil serta kompak, karena komponen rotor serta stator berada pada satu
rumah (bagian);
b. Tidak
terlalu banyak komponen aksesoris tambahan;
c. Harganya
yang relatif lebih murah.
Dengan
keunggulan seperti itulah mengapa kompresor hermetik menjadi pilihan. Kompresor
hermetik mempunyai spesifikasi serta kapasitas yang berbeda-beda. Hal ini dapat
mengenai ukuran unit pendingin (besar/kecil ukuran showcase misalnya),
penggunaan jenis bahan pendingin (misal R 404 a atau R 134 a), ataupun mengenai
suhu yang harus dicapai oleh mesin pendingin.
Berikut
gambar kompresor hermetik yang memiliki kapasitas 1/3 PK dengan arus 1,5 Ampere
dan bekerja pada tegangan 220 Volt, dengan menggunakan bahan pendingin jenis R
134 a. Kompresor jenis ini penulis pakai untuk dipasang di showcase satu pintu
dengan ukuran 250-300 liter atau frezer dengan kapasitas 250 liter.
Berbagai
merk kompresor hermetik banyak sekali yang beredar di pasaran, merk sangat
mempengaruhi harga kompresor meskipun secara kapasitas dan untuk penggunaan
yang sama, perbedaan merk tadi tentu berhubungan erat dengan kualitas serta
performa sebuah kompresor. Ada kompresor yang harganya murah sampai yang sangat
mahal. Namun sebenarnya performa kompresor juga dipengaruhi oleh faktor lain
misalnya tegangan listrik yang stabil, letak penempatan unit pendingin,
pemakaian bahan pendingin yang cocok, serta adanya komponen lain yang dapat
membantu kinerja kompresor. Intinya adalah kompresor merupakan jantungnya mesin
pendingin.
B.
Kondensor
Salah
satu komponen penting lainnya dalam sistem refrigrasi adalah kondensor.
Kondensor berfungsi mengubah bahan pendingin yang berbentuk gas menjadi cair, selain
itu juga sekaligus melepaskan kalor (panas). Itu sebabnya mengapa sering kita
jumpai pada sisi kiri atau kanan lemari es di rumah kita jika kita pegang
terasa panas, inilah yang sebetulnya terjadi, bahwa di kondensor ini terjadi
suatu peristiwa pelepasan kalor (panas) yang dibawa oleh bahan pendingin.
Kondensor
dalam siklus sistem refrigrasi berada setelah kompresor, jadi ketika kompresor
memompa bahan pendingin melalui pipa saluran tekan, maka kemudian bahan
pendingin tadi mengalir ke kondensor. Di sinilah dapat terjadi proses
kondensasi (pengembunan) karena tekanan dari kompresor yang tinggi serta pipa
kondensor yang besar maka bahan pendingin yang berbentuk gas tadi secara
pelan-pelan melepaskan panas dan pada saat yang bersamaan bahan pendingin yang
berbentuk gas berubah menjadi cair. Setelah melewati kondensor bahan pendingin
secara keseluruhan berubah wujud menjadi cair.
Dalam
pengalaman penulis, penulis menjumpai kondensor yang terletak pada body unit
pendingin dan ada yang terletak di luar body. Namun ada pula kondensor yang
sebagian terletak di body unit pendingin dan sebagian lagi berada diluar body
unit pendingin. Dalam keseharian penulis menyebut dengan istilah kondensor body
untuk kondensor yang berada di dalam body, dan untuk kondensor yang berada
diluar body penulis menyebut dengan istilah kondensor auxelery. Kondensor
berwujud pipa yang terbuat dari tembaga ataupun besi yang dibuat melengkung
atau dapat dikatakan berkelak-kelok seperti usus pada tubuh manusia. Sebenarnya
tidak ada aturan baku mengenai bagaimana harusnya bentuk kondensor, karena
menurut penulis bentuk yang dibuat melengkung, bulat ataupun bentuk yang lain,
itu semata-mata untuk menghemat tempat saja, mengingat pipa kondensor yang
panjangnya sampai beberapa meter ini, tidaklah mungkin dibuat dalam bentuk
sebuah pipa yang lurus begitu saja, tentu hal ini akan menimbulkan kesulitan
dalam menempatkannya.
Mengenai
kondensor yang dibuat dari pipa besi ataupun tembaga, sebetulnya ini berkaitan
erat dengan biaya produksi, mengingat harga tembaga yang lebih mahal daripada
besi. Menurut hemat penulis, pipa kondensor sebaiknya terbuat dari tembaga,
karena sebagai seorang teknisi mesin pendingin yang seringkali melakukan
pengelasan, lebih mudah melakukan penyambungan antara pipa tembaga dengan pipa
tembaga daripada pipa tembaga dengan pipa besi. Selain itu pipa besi cenderung
lebih cepat berkarat dan akhirnya dapat menyebabkan kebocoran.
Kondensor
yang penulis sering jumpai juga banyak yang ditambah dengan komponen lainnya
seperti kipas ataupun kondensor tadi sebagian terletak pada tempat pembuangan
air pada unit pendingin, hal ini bertujuan untuk mempercepat proses kondensasi.
Dalam sistem refigrasi kondensor berperan penting dalam upaya mempercepat
proses pendinginan ataupun untuk mencapai suhu yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar